Kaca:Sekar Melathi.pdf/104

Kaca iki wis divalidasi
Nucuk ngiberake
kaya gagak reraton
susuh manuk kurungan manuk
golek tapake kontul nglayang
manuk Jatayu
emprit abuntut bendhug
kekejera kayaa manuk branjangan

Kata-kata itu masih bisa dikembangkan lagi sampai sebanyak-banyaknya. Kalau belum tahu maknanya, sediakan kamus Bausastra Jawa. Kalau belum tahu, silakan tanya. Namun, bagi penyair, tidak harus tahu persis maknanya. Boleh tahu secara imajinatif saja.

Lebih baik, juga kategorikan berbagai kata di atas. Mungkin ada yang tergolong kata yang menjerumus pada; burung cerdas, burung takhayul, burung religius, burung patriotik, burung epos, dll. Pengkategorian ini, akan membantu anda untuk mencipta geguritan bertema apa.

Kalau sudah yakin, mari kita mencoba mendongeng. Terserah, mau dongeng apa: cinta, politik, seks, anak malas, rajin sekolah, membolos,dan sebagainya-anda dapat segera menjajarkan kata-kata di atas.

Tentunya, kata-kata tadi dapat dipotong, ditambah, digunting, dilipat, dan seterusnya. Kata-kata di atas sekedar patokan awal, untuk memekarkan imajinasi. Nah, masalah cinta misalnya dapat diukir dalam geguritan berikut.

Manuk emas sing dakkurung ing jantung
saya kekejer nguber pencokan
golek susuh ing pojoking ati

Silakan, geguritan tersebut anda beri judul, apa? Iya kan membuat geguritan judulnya belakangan, boleh. Sekali lagi untuk tahap awal, untuk tingkat lanjut, bermula dari judul, tidak dilarang.

90

Sekar Melathi___Antologi Geguritan Bengkel Sastra Jawa 2005